ManiakMotor
– Mesin kuat harus ditransfer ke roda lewat reduksi akurat. Kinerja
reduksi ditentukan susunan gigi rasio percepatan. Orang menyebutnya
singkat, rasio. Tidak capek ngomong. Di balap sesungguhnya disebut close ratio
alias gigi yang rapat. Gigi hasil pembagian dan pengurangannya kian
sedikit. Serderhananya, setiap pindah gigi, rpm tidak turun drastis.
Begitu sebaliknya, rpm harus cepat naik usai oper percepatan dan efisien
menghela motor. Paham kan...
Ini hanya contoh gigi, jangan ditiru
Noken-as 265 derajat
Anggap
mesin bebek aduan IP hanya beda tipis. Benar, QTT dari urutan 1 sampai
28 hanya selisih 0,777 detik di seri 2 IP. Tadinya rpm Blade dibatasi
14.300 rpm, tetapi kalah di ujung. Maka limiter rpm kembali dibuka
sampai 14.500 rpm. Kompresi 13,2:1 atau rata-rata dipakai Blade. Itu
saja gambaran tenaga yang disalurkan hitungan gigi putih dan kuat itu.
Selebihnya intip Data Modifikasi.
Solusi
rasio lebih ringan, Honda butuh pukulan untuk mendorong motor, agar
mudah belok. Ada hubungan dengan torsi Honda lebih lambat didapat
ketimbang Yamaha. “Dasar torsi itu tidak bisa diubah dari standar
pabrik. Regulasi underbone di IP mengharuskan stroke
harus bawaan motor. Akal-akalannya hanya di rasio,” jelas Suhartanto
alias Kupret. Kupret dua tahun jadi mekanik di Pachie Yuzy Honda Racing
(PYHR) Malaysia. Itu tim di seri pertama ARRC di Sepang lalu, bikin
gentar bebek Indonesia. Kupret, to. Apa kabar, Pret...
Kupret. Bagus kali namamu
Isi kepala silinder
Hitungan
simpel, hasil pembagian gigi pertama dikurangi hasil gigi 2 dan begitu
seterusnya. Selisih bertingkat ini yang jadi patokan jatuhnya rpm saat
pindah gigi. Saat rpm kembali naik, diusahan cepat dan bertenaga. Bila
limiter 14.500, angka itu juga harus didapat.
Contoh, sekali lagi hanya misal gigi 2 pakai 30/13
= 2,23076 dan gigi 3 dengan 28/20 = 1,4. Nah hasil gigi 2 tinggal
dikurangi gigi tiga alias 0,8. Pergerakan di atas atau di bawah 0,8 ini
sangat berarti turun-naiknya rpm dan kekuatannya menuju ganti gigi 4.
Tinggal hitung komposisi yang lain. Kalau mau dihitung tuntas, bosan
bacanya. Kasihan juga tukang hitung gigi, nanti jadi tukang gigi benaran
dia. Adit
BERITA TERKAIT:
Jupiter Z Topan Juara IP
Yamaha F1ZR, Motor Drag Tiga Arena!
Setel Deck Clearance Lewat Paking
Geser Balancer, Mesin Tokcer..!
Isi Head Bebek Aduan Seringan Titanium
IndoPrix, Ini Yang Bikin Ketat...
Tim Dan Pembalap IndoPrix 2012, Lengkap..!
Data Modifikasi: | ||
Motor | : Honda Blade 110 cc | |
Kelas | : IP2 | |
Kompresi | : 13,2:1 | |
Piston | : Isumi | |
Piston dome | : 5,5 mm | |
Pengapian | : DC | |
LSA | : 105 derajat | |
Durasi kem | : 265 derajat | |
Klep | : Honda Sonic | |
Diameter payung klep | : 27,2 mm (in) dan 23 mm (out) | |
Per klep | : Jepang | |
Karbu | : TM24 | |
Selongsong gas | : Daytona | |
Manilfold | : Varro | |
Kenalpot | : AHRS Carbon R4 | |
Kruk-as | : Jepang | |
Laher kruk-as | : Ninja 150R | |
Pompa oli | : Std | |
Sokbreker depan | : Modif suling | |
Sokbreker belakang | : Daytona |
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar