Kuncian dari sebuah noken as atau camshaft adalah bubungan / Nok / Lobe
yang dimilikinya. Ketika noken as berputar, tonjolan ini menonjok klep
untuk terbuka dan menutup sesuai dengan gerakan piston. Ini bukti bahwa
ada hubungan langsung antara bentuk dari sebuah noken as dan cara mesin
menampilkan performa pada rentang kecepatan berbeda.
Untuk
memahami kasus ini, bayangkan kita sedang menjalankan mesin dengan
sangat pelan — 10 atau 20 RPM — sehingga piston memiliki beberapa detik
untuk menyelesaikan siklusnya. Namun sangat tidak mungkin menjalankan
mesin normal sepelan ini, namun bayangkan seandainya saja kita bisa.
Dengan kecepatan serendah ini, kita menginginkan bentuk tonjolan noken
as sebagaimana :
* Seketika piston bergerak turun pada langkah hisap , klep intake terbuka. Dan menutup saat piston di TMB.
* Klep buang terbuka saat piston TMB pada akhir langkah ekspansi, dan menutup saat akhir langkah buang.
Setelan ini sangat cocok untuk mesin yang bergerak sangat lambat. Namun
apa yang terjadi ketika kamu meningkatkan RPM? Mari kita cari tahu!
Ketika kamu menaikkan RPM menjadi 4,000 RPM saja, klep terbuka dan
tertutup 2,000 kali setiap menit, atau 33 kali setiap detik. Padahal RPM
ini masih kita anggap rendah bukan? Bagi kita penggemar kecepatan,
untuk meningkatkan adrenalin biasanya kita suka menggeber hingga diatas
8,000 RPM, dan bayangkan bahwasanya klep terbuka dan menutup lebih dari
60 kali setiap detik!! Bahkan kedipan mata kita saja tidak dapat secepat
itu. Kemudian bagaimana mesin balap dapat memenuhi asupan campuran
udara/bahan-bakar ke dalam mesin, dan membuang gas sisa pembakaran saat
kecepatan tinggi hingga mesin teriak 12,000 RPM lebih?! Wow, pada
kecepatan ini, piston bergerak naik turun di dalam silinder begitu
cepatnya, pula campuran udara/bahan-bakar merasuk begitu cepat ke dalam
silinder.
Ketika klep intake terbuka dan piston
memulai langkah hisap, campuran udara/bahan-bakar dalam porting mulai
berakselerasi ke dalam silinder. Seketika piston mencapai bawah pada
langkah hisap, campuran udara/bahan-bakar bergerak pada kecepatan
tinggi. Jika kita begitu saja menutup klep intake pada saat ini,
keseluruhan udara/bahan bakar akan terhenti dan tidak memasuki silinder.
Dengan membiarkan klep tetap terbuka sedikit lebih lama, inersia (
momentum ) kecepatan gas campuran udara/bahan-bakar akan tetap mendorong
asupan ini masuk kedalam silinder meski piston telah memulai awal
langkah Kompresi. Kita juga menginginkan klep terbuka lebar saat
kecepatan tinggi — parameter ini disebut Lift Klep, yang diatur dari
profil tonjolan noken as.
Oleh karenanya, setiap detail
spesifikasi tertentu, dimanfaatkan sang tuner untuk mendesain noken as
khusus untuk mesin tersebut dan tujuan dibangunnya mesin tersebut.
Bagaimana kekurangan sebuah mesin, dapat dipacu dari jantungnya,
pengatur detak dan ritme daya laju sebuah mesin tentu saja dari noken
as. Menggerinda noken as jauh lebih efektif dan efisien untuk mengatur
ritme durasi dan lift asalkan dilakukan dengan benar oleh tuner yang
berpengalaman di bidangnya.
SETIAP NOKEN AS HANYA AKAN SEMPURNA PADA SEBUAH RENTANG KECEPATAN MESIN TERTENTU!
Pada rentang tenaga tertentu, mesin tidak akan menghasilkan performa
pada potensinya secara penuh. Tentu tidak optimal menggunakan noken as
standard bawaan motor ketika mesin sudah dimodifikasi sedemikian rupa
untuk dipacu pada kompetisi balap. Sebagaimana kita tidak dapat
mengaplikasi noken as dengan spesifikasi untuk Kompetisi balap pada
mesin motor standard yang dipakai harian, selain boros konsumsi BBM juga
berpotensi merusak mesin. Tentu Noken as Street Performance yang
bermain di 270 derajat dan lobe lift tidak terlampau jauh dari bawaan
asli motor, sangat cocok untuk mesin standard ataupun dengan ubahan
minimalis, sedikit mengatrol tenaga atas tanpa harus kehilangan torsi di
putaran bawah sehingga konsumsi BBM masih bisa ditoleransi.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar