Minggu, 10 Juni 2012

Menghitung Torsi dan Daya Mesin

Menghitung Torsi dan Daya Mesin

Beberapa paramater penting dalam motor bakar atau mesin otomotif adalah Torsi dan Daya Mesin, alasannya karena kedua parameter inilah yang disebut-sebut sebagai penentu performa atau unjuk kerja mesin. Taukah Anda Apa itu Torsi dan Daya Mesin? lalu bagaimana cara menghitungnya? Simak  yang berikut ini;

 

Torsi Mesin

Torsi adalah ukuran kemampuan mesin untuk melakukan kerja, jadi torsi adalah suatu energi. Besaran torsi adalah besaran turunan yang biasa digunakan untuk menghitung energi yang dihasilkan dari benda yang berputar pada porosnya. Adapun perumusan dari torsi adalah sebagai berikut. Apabila suatu benda berputar dan mempunyai besar gaya sentrifugal sebesar F, benda berputar pada porosnya dengan jari-jari sebesar b, dengan data tersebut torsinya adalah:

T = F x d (N.m)

dimana:
T = Torsi benda berputar (N.m)
F = adalah gaya sentrifugal dari benda yang berputar (N)
d= adalah jarak benda ke pusat rotasi (m)
Karena adanya torsi inilah yang menyebabkan benda berputar terhadap porosnya, dan benda akan berhenti apabila ada usaha melawan torsi dengan besar sama dengan arah yang berlawanan.



Pada motor bakar untuk mengetahui daya poros harus diketahui dulu torsinya. Pengukuran torsi pada poros motor bakar menggunakan alat yang dinamakan Dinamometer. Prinsip kerja dari alat ini adalah dengan memberi beban yang berlawanan terhadap arah putaran sampai putaran mendekati 0 rpm, Beban ini nilainya adalah sama  dengan torsi poros. Dapat dilihat dari gambar diatas adalah prinsip dasar dari dinamometer. Dari gambar diatas dapat dilihat pengukuran torsi pada poros ( rotor) dengan prinsip pengereman dengan stator yang dikenai beban sebesar w. Mesin dinyalakan kemudian pada poros disambungkan dengan dinamometer. Untuk megukur torsi mesin pada poros
mesin diberi rem yang disambungkan dengan w pengereman atau pembebanan. Pembebanan diteruskan sampai poros mesin hampir berhenti berputar. Beban maksimum yang terbaca adalah gaya pengereman yang besarnya sama dengan gaya putar poros mesin F. Dari definisi disebutkan bahwa perkalian antara gaya dengan jaraknnya adalah sebuah torsi, dengan difinisi tersebut Tosi pada poros dapat diketahui dengan rumus:

T = w x d (Nm)

dengan :
T = adalah torsi mesin (Nm)
w = adalah beban (N)
d= adalah jarak pembebanan dengan pusat perputaran (m)
Ingat w (beban/berat) disini kita  bedakan dengan massa (m), kalau massa satuan kg, adapun beban disini adalah gaya berat dengan satuan N yang diturunkan dari W=mg
Pada mesin sebenarnya pembebanan adalah komponen-komponen mesin sendiri yaitu asesoris mesin ( pompa air, pompa pelumas, kipas radiator), generator listrik (pengisian aki, listrik penerangan, penyalan busi), gesekan mesin dan komponen lainnya.
Dari perhitungan torsi diatas dapat diketahui jumlah energi yang dihasikan mesin pada poros. Jumlah energi yang dihasikan mesin setiap waktunya adalah yang disebut dengan daya mesin. Kalau energi yang diukur pada poros mesin dayanya disebut daya poros.

Daya Mesin (Power)

Sedangkan power yang dihitung dengan satuan Kw (Kilo watts) atau Horse Power (HP) mempunyai hubungan erat dengan torque. Power dirumuskan sbb :

Power = torque x angular speed.
Rumus diatas adalah rumus dasarnya, pada engine maka rumusnya menjadi :

Power = torque x 2 phi x rotational speed (RPM).
Untuk mengukur Power (KW) adalah sbb :

Power (kW) = torque (Nm) x 2 phi x rotational speed (RPM) / 60000
6000 dapat diartikan adalah 1 menit = 60 detik, dan untuk mendapatkan kw = 1000 watt.
sedangkan untuk mengukur Power (HP) adalah sbb :

Power (HP) = torque (lbs. ft) x rotational speed (RPM) / 5252
 Pada motor bakar, daya dihasilkan dari proses pembakaran didalam silinder dan biasanya disebut dengan daya indiaktor. Daya tersebut dikenakan pada torak yang bekerja bolak balik didalam silinder mesin. Jadi didalam silinder mesin, terjadi perubahan energi dari energi kimia bahan bakar dengan proses pembakaran menjadi energi mekanik pada torak. Daya indikator adalah merupakan sumber tenaga persatuan waktu operasi mesin untuk mengatasi semua beban mesin. Mesin selama bekerja mempunyai komponen-komponen yang saling berkaitan satu dengan lainnya membentuk kesatuan yang kompak.


 


Komponen-komponen mesin juga merupakan beban yang harus diatasi daya indikator. Sebagai contoh pompa air untuk sistim pendingin, pompa pelumas untuk sistem pelumasan, kipas radiator, dan lain lain, komponen ini biasa disebut asesoris mesin. Asesoris ini dianggap parasit bagi mesin karena mengambil daya dari daya indikator. Disamping komponen-komponen mesin yang menjadi beban, kerugian karena gesekan antar komponen pada mesin juga merupakan parasit bagi mesin, dengan alasan yang sama dengan asesoris mesin yaitu mengambil daya indikator. Seperti pada gambar diatas terlihat bahwa daya untuk meggerakan asesoris dan untuk mengatsi gesekan adalah 5% bagian. Untuk lebih mudah pemahaman dibawah ini dalah perumusan dari masing masing daya. Satuan daya menggunakan HP( hourse power )

N = N − N + N ( HP)

dengan
Ne = adalah daya efektif atau daya poros ( HP)
Ni = adalah daya indikator ( HP)
Ng = adalah kerugian daya gesek ( HP)
Na = adalah kerugian daya asesoris ( HP)


Semoga bermanfaat


TERIMA KASIH

Read more: http://infobalapliarjakarta.blogspot.com/2012/06/menghitung-torsi-dan-daya-mesin-pada.html#ixzz1xSoe64Qd

Honda Blade 110 road race

ManiakMotor – Mesin kuat harus ditransfer ke roda lewat reduksi akurat. Kinerja reduksi ditentukan susunan gigi rasio percepatan. Orang menyebutnya singkat, rasio. Tidak capek ngomong. Di balap sesungguhnya disebut close ratio alias gigi yang rapat. Gigi hasil pembagian dan pengurangannya kian sedikit. Serderhananya, setiap pindah gigi, rpm tidak turun drastis. Begitu sebaliknya, rpm harus cepat naik usai oper percepatan dan efisien menghela motor. Paham kan...  
Ini hanya contoh gigi, jangan ditiru
Noken-as 265 derajat
Honda Blade dipacu I Gede Arya yang juara IndoPrix (IP) 110 cc Kenjeran kemarin, didapat dari penyaluran power dan ketepatan reduksinya. Tenaganya diantar rasio lebih ringan yang tidak pakai rumus jenaka, lalu anda tertawa kan. “Ada rivisi rasio di salah satu percepatan yang dibikin ringan, enteng di tikungan. Hitungan lama, rpm agak lambat dan tidak tuntas,” jelas Rawal Lasut yang lumayan paham teori, tapi buta pengerjaan. Dia pemimpin Daya PKG NHK AHRS Daytona (DPNAD), tempat I Gede membalap.Tim asal Jakarta, pembalapnya dari Bali. Sip..
Anggap mesin bebek aduan IP hanya beda tipis. Benar, QTT dari urutan 1 sampai 28 hanya selisih 0,777 detik di seri 2 IP. Tadinya rpm Blade  dibatasi 14.300 rpm, tetapi kalah di ujung. Maka limiter rpm kembali dibuka sampai 14.500 rpm. Kompresi 13,2:1 atau rata-rata dipakai Blade. Itu saja gambaran tenaga yang disalurkan hitungan gigi putih dan kuat itu. Selebihnya intip Data Modifikasi.  
Solusi rasio lebih ringan, Honda butuh pukulan untuk mendorong motor, agar mudah belok. Ada hubungan dengan torsi Honda lebih lambat didapat ketimbang Yamaha. “Dasar torsi itu tidak bisa diubah dari standar pabrik. Regulasi underbone di IP mengharuskan stroke harus bawaan motor. Akal-akalannya hanya di rasio,” jelas Suhartanto alias Kupret. Kupret dua tahun jadi mekanik di Pachie Yuzy Honda Racing (PYHR) Malaysia. Itu tim di seri pertama ARRC di Sepang lalu, bikin gentar bebek Indonesia. Kupret, to. Apa kabar, Pret...
Kupret. Bagus kali namamu
Isi kepala silinder
Persediaan rasio di kubu DPNAD adalah,  gigi 1 (34/13 dan 32/14), 2 (28/18, 30/18 dan 29/18), 3 (26/22, 26/20, dan 28/20), terakhir top gear atau gigi 4 (23/22, 23/23, 23/24 dan 23/25). Kubu ini tidak memastikan perbandingan pasti, lantaran rahasia dapur. Maniakmotor.com disuruh hitung sendiri komposisi paling ringan dan rapat (close). Kalau close berarti sesuai limeter rpm dari gigi ke gigi. Termasuk tenaga  18,5 dk yang diuji pada dyno terpakai semua.
Hitungan simpel, hasil pembagian gigi pertama dikurangi hasil gigi 2 dan begitu seterusnya. Selisih bertingkat ini yang jadi patokan jatuhnya rpm saat pindah gigi. Saat rpm kembali naik, diusahan cepat dan bertenaga. Bila limiter 14.500, angka itu juga harus didapat.
Contoh, sekali lagi hanya misal gigi 2 pakai  30/13 = 2,23076 dan gigi 3 dengan 28/20 = 1,4. Nah hasil gigi 2 tinggal dikurangi gigi tiga alias 0,8. Pergerakan di atas atau di bawah 0,8 ini sangat berarti turun-naiknya rpm dan kekuatannya menuju ganti gigi 4. Tinggal hitung komposisi yang lain. Kalau mau dihitung tuntas, bosan bacanya. Kasihan juga tukang hitung gigi, nanti jadi tukang gigi benaran dia. Adit
BERITA TERKAIT:
Jupiter Z Topan Juara IP
Yamaha F1ZR, Motor Drag Tiga Arena!
Setel Deck Clearance Lewat Paking
Geser Balancer, Mesin Tokcer..!
Isi Head Bebek Aduan Seringan Titanium
IndoPrix, Ini Yang Bikin Ketat...
Tim Dan Pembalap IndoPrix 2012, Lengkap..!



Data Modifikasi:    
Motor : Honda Blade 110 cc  
Kelas : IP2  
Kompresi : 13,2:1  
Piston  : Isumi   
Piston dome : 5,5 mm  
Pengapian  : DC  
LSA : 105 derajat  
Durasi kem : 265 derajat  
Klep : Honda Sonic  
Diameter payung klep  : 27,2  mm (in) dan 23 mm (out)
Per klep : Jepang  
Karbu : TM24  
Selongsong gas : Daytona  
Manilfold : Varro  
Kenalpot  : AHRS Carbon R4  
Kruk-as  : Jepang  
Laher kruk-as : Ninja 150R  
Pompa oli : Std  
Sokbreker depan : Modif suling  
Sokbreker belakang : Daytona

Dijual NISSAN Serena C23 Tahun 1996 A/T SGL 2.0 harga: 67 juta


Dijual NISSAN Serena C23 Tahun 1996 A/T SGL 2.0
Engine : SR 20 (2000cc)
Type: C23 (Kapsul)
Warna: Biru Silver (Dual Tone)
KM : 275.000- an
Surat: STNK, BPKB dan faktur (Atas Nama isteri) Tangan ke 2
Plat : B
Harga : 67 jt ( Nego )


kelengkapan :

- Tape / CD (USB) & TV
- Jok dan Karpet (tebel) Masih original, kursi Tengah Bisa diputer-puter- AC ( Double Blower + remote n sudah digital)
- Radiator baru
- Over houl Engine and matic di th 2010
- Service Record (Daftar Riwayat Perawatan) Nissan Sunter – Cibubur – Bintaro
- Kondisi ban Bridgestone 80%

kekurangan

- Baret-baret di Bemper Depan

utk Call & SMS di 0818168151

Utk detailnya bisa diliat pic dibawah gan