Rabu, 02 Mei 2012

26 April

dijual paket c series head klep 3(2 in+1 ex)+blok seher.bandul n crankcase masih sama dng paket c series head 28/24 sebelumnya.hub:08568775003(sms only).pin bb : 32EF0953) 


 Dadu Matic's
  • paket 28/24 ni 1jt tp brg abis ludes trjual,,,tp saya da paket klep 3(2 in 1 ex).head full isi gda per klep hrg 1,75jt.gmn?.minat? Dadu Matic's
    • klep 3 ni ga gde masbro
    • 16/22 tp stara klep gde
    • 2 in 1 ex
    • keunggulan'y minim bocor kompresi via klep dbanding klep 28/24 tp kucuran bensin lbh deras kle

      Dadu Matic's
      • pa ga kurang keren klo pitung bs terbang2n
      • hee
      • paket ni bs nek stroke suka2 ente masbro n bs pke seher 58 loh
      • pompa oli dah di sebelah kanan
      • kruk as bandul setra ma kharisma
         Dadu Matic's
        • ga perlu rubah pa2 kan dah dpt crankcase kiri kana
        • kiri kanan
        • dpt pompa oli sblah kanan n crankcase ni polos gda no.mesin versi racing
        • umum'y kan mesin c-series mentok plg pke seher kaze kan.hayo ngaku?.hee
        • klo yg ni ente bs pke seher sonic.hee
           Dadu Matic's
          • kan ane dah blg ente ga prlu rubah baut 4 kan mesin pitung pesiun trserah dah mo ditaro digudang pa di aquarium.hee

Trik Menaklukan Sentul Kecil



Gaya menikungnya begitu

ManiakMotor – Racing line wajib konsisten. Lalu, jangan salah dari tikungan pertama (R1) ke-R5 Sentul Kecil (SK). Keliru  di salah satu R, berakibat pada ‘R’ berikutnya. Salah pasti di penjara! Motor kenceng pun akan sulit dipancing
Harlan. R8-R10 juga pengaruh
ulang pada torsi ideal. Ini harus dipegang dan jangan sampai lepas bagi joki, yang pura-pura pelatih, manajer tim dan  mekanik yang berlaga di seri 3 MotoPrix region II atau Jawa di sirkuit SK 4 - 5 Mei 2012. Bukan hanya mereka, yang lain juga wajib baca maniakmotor.com geetu loh
Tikungan SK saling berkaitan satu sama lain alias sambung menyambung. Panjang sirkuit 1.200 meter, tetapi memiliki 14 tikungan. Sentul besar 4,4 km, hanya ada 12 tikungan. “Walau begitu, jangan dikira di SK bermain putaran bawah. Atau menganggapnya stop and go. Menengah pun, tidak. Di sana putaran atas. Maka butuh rolling tinggi dan rapi,” jelas Ahmad Jayadie, pembalap DKI yang pernah merajai Sentul, termasuk SK. Rekor sirkuit pun masih Jayadie yang pegang dengan 56,6 detik.
Sebelum cerita panjang-lebar, pendeknya harus tahu yang namanya ‘R’. Macam ada R1 dan setrusnya. Jika tidak, sama saja tooooong kosooooog bunyi nyaringnya. R adalah radius. Di Betawi disebut pengkolan, lebih umum lagi disebut tikungan. Di sana dibaca corner. Asal kedengarannya pintar, cornering. Tetapi, dia kata kerja alias menikung.
Saking rapatnya, jalur jangan ‘belepotan’. Jika hati telah pilih jalur disukai, itu saja yang terus-terusan digunakan. Itu namanya konsisten, coy and boy. Walau Jayadie bilang, paling berpengaruh dari R1 ke-R5. Apalagi kalau out sejak R1, motor akan pelan sampai R5. Diasapi sempeyan…
Lantaran, mengoreksi ulang tenaga (kecepatan) dan jalur, baru bisa dilakukan menuju R6. Kelamaan! “Kalau itu dilakukan terus-terus, akan berpengaruh pada waktu tempuh rata-rata. Sama saja pelan,” timpal Hendriansyah dari Hendriansyah Racing School (HRS) di Jogja. Ada lima muridnya akan bermain di MP minggu ini.
Sifat rolling speed adalah menikung parabolik dengan kecepatan konstan. Tinggi rendahnya kecepatan, tergantung percepatan giginya. Sebab, tidak semua R di SK dilahap dengan top gear. “Pergelangan tungkai kaki, tangan kiri (kopling) dan kanan (gas) harus dijaga refleksnya. Itu sangat pengaruh. Karena, tikungannya saling sambut dan saling berbalasan (chikane). Dilarang dilakukan dengan kasar,” wanti Jayadie.
Harlan Fadhillah yang sekarang menggeber Suzuki milik AHRS setuju semua tikungan berpengaruh. Tapi, kalau ingin mempertajam waktu, harus mencari celah R1-R5.  Lalu, “Jangan lupa juga R8-R10. Sebelum R ini, gerakkan terbiasa ke kanan. Sedang R ini harus ke kiri dua kali dan ikut menurunkan sampai gigi-2. Itu yang sering bikin salah, apalagi pemula. Motor jangan sampai kelihatan berhenti,” jelas Harlan.
Harus, tetap meluncur. Don M

Selasa, 01 Mei 2012

Yamaha Vega R

Selasa, 24 April 2012 19:41 WIB
Modif Yamaha Vega R, 2004 (Jakarta)

Yamaha Vega R, Karena Suka Adrenaline

 
Kecintaannya terhadap adrenalin, bikin Ustad Jusuf Fateh membuat motor kenceng. Eits, tapi ini bukan buat taruhan lho, tapi cuma buat iseng saja. Meskipun hanya hobi, buktinya Yamaha Vega-R miliknya terbilang kencang.

“Saya memang menyukai motor kenceng. Meskipun tidak bisa dipakai buat harian, tapi puas sudah memiliki motor yang kapasitasnya 261 cc ini,” bilang pria yang tinggal di perumahan Migas, No. 3, Joglo, Jakarta Barat ini.

Mantapnya, Pa’ Ustad yang profesinya sebagai kontraktor ini juga punya usaha bengkel. Yaitu, A2 Speed di Jl. Raya Joglo, No. 5, Jakarta Barat. Maka itu, urusan modif engine kuda besi kesayangannya diserahkan ke Richard Ries Mala selaku sang mekanik di bengkelnya sendiri.

Yang pertama dilakukan, bikin besar ruang silinder. Mekanik berkaca mata ini, memilih pakai seher High Speed berukuran 66 mm yang mempunyai pen ukuran 15 mm. “Itu karena setang piston, pakai Yamaha Mio. Jadi, buat pennya bisa mengaplikasikan punya Honda Tiger,” bilang Richard.

Alasan pakai setang seher milik Mio, karena lebih panjang sekitar 3 mm. Jadi, pantat seher tidak mentok bandul kruk as ketika posisinya di TMB (Titik Mati Bawah). Bisa mentok begitu karena naik stroke.

Seperti dibilang juga, tak cukup lewat pembesaran bore dan penggantian setang seher, Richard juga menaikkan kapasitas silinder lewat naik stroke. Doi hanya menaikkan stroke 4 mm saja. Alasan pria ini, stroke itu tidak perlu tinggi-tinggi. Karena power mesin yang dihasilkan sudah cukup besar.

Buat imbangi suplai gas bakar yang maksimal, mekanik berambut ikal ini melengserkan klep asli Vega dan diganti klep EE5. Klep pakai diameter yang lebih besar. Klep in, 33 mm dan klep ex 28 mm.

Durasi buka-tutupnya klep juga diatur ulang. Sayangnya, Richard tak mengukur lewat dial. Tapi, lewat metode sigmat. Setelah kem ditambah ‘daging’, pinggang kem dibuat 17 mm dan tingginya bumbungan dipatok di 27,5 mm.

Komposisi udara dan bahan bakar yang masuk, diatur ulang pengabutannya lewat karbu Keihin PE 28 mm. “Pilot-jet pakai 60 dan main-jet 155,” tambah mekanik yang doyan makan tahu gejrot ini. (motorplus-online.com) 

DATA MODIFIKASI
Pelek depan  : TK 1,20x17
Pelek belakang  : TK 1,40x17
Sok belakang   : YSS
CDI  : BRT
Knalpot : Custom
Penulis : Jotos | Teks Editor : KR15 | Foto : Jotos