Rabu, 02 Mei 2012

Trik Menaklukan Sentul Kecil



Gaya menikungnya begitu

ManiakMotor – Racing line wajib konsisten. Lalu, jangan salah dari tikungan pertama (R1) ke-R5 Sentul Kecil (SK). Keliru  di salah satu R, berakibat pada ‘R’ berikutnya. Salah pasti di penjara! Motor kenceng pun akan sulit dipancing
Harlan. R8-R10 juga pengaruh
ulang pada torsi ideal. Ini harus dipegang dan jangan sampai lepas bagi joki, yang pura-pura pelatih, manajer tim dan  mekanik yang berlaga di seri 3 MotoPrix region II atau Jawa di sirkuit SK 4 - 5 Mei 2012. Bukan hanya mereka, yang lain juga wajib baca maniakmotor.com geetu loh
Tikungan SK saling berkaitan satu sama lain alias sambung menyambung. Panjang sirkuit 1.200 meter, tetapi memiliki 14 tikungan. Sentul besar 4,4 km, hanya ada 12 tikungan. “Walau begitu, jangan dikira di SK bermain putaran bawah. Atau menganggapnya stop and go. Menengah pun, tidak. Di sana putaran atas. Maka butuh rolling tinggi dan rapi,” jelas Ahmad Jayadie, pembalap DKI yang pernah merajai Sentul, termasuk SK. Rekor sirkuit pun masih Jayadie yang pegang dengan 56,6 detik.
Sebelum cerita panjang-lebar, pendeknya harus tahu yang namanya ‘R’. Macam ada R1 dan setrusnya. Jika tidak, sama saja tooooong kosooooog bunyi nyaringnya. R adalah radius. Di Betawi disebut pengkolan, lebih umum lagi disebut tikungan. Di sana dibaca corner. Asal kedengarannya pintar, cornering. Tetapi, dia kata kerja alias menikung.
Saking rapatnya, jalur jangan ‘belepotan’. Jika hati telah pilih jalur disukai, itu saja yang terus-terusan digunakan. Itu namanya konsisten, coy and boy. Walau Jayadie bilang, paling berpengaruh dari R1 ke-R5. Apalagi kalau out sejak R1, motor akan pelan sampai R5. Diasapi sempeyan…
Lantaran, mengoreksi ulang tenaga (kecepatan) dan jalur, baru bisa dilakukan menuju R6. Kelamaan! “Kalau itu dilakukan terus-terus, akan berpengaruh pada waktu tempuh rata-rata. Sama saja pelan,” timpal Hendriansyah dari Hendriansyah Racing School (HRS) di Jogja. Ada lima muridnya akan bermain di MP minggu ini.
Sifat rolling speed adalah menikung parabolik dengan kecepatan konstan. Tinggi rendahnya kecepatan, tergantung percepatan giginya. Sebab, tidak semua R di SK dilahap dengan top gear. “Pergelangan tungkai kaki, tangan kiri (kopling) dan kanan (gas) harus dijaga refleksnya. Itu sangat pengaruh. Karena, tikungannya saling sambut dan saling berbalasan (chikane). Dilarang dilakukan dengan kasar,” wanti Jayadie.
Harlan Fadhillah yang sekarang menggeber Suzuki milik AHRS setuju semua tikungan berpengaruh. Tapi, kalau ingin mempertajam waktu, harus mencari celah R1-R5.  Lalu, “Jangan lupa juga R8-R10. Sebelum R ini, gerakkan terbiasa ke kanan. Sedang R ini harus ke kiri dua kali dan ikut menurunkan sampai gigi-2. Itu yang sering bikin salah, apalagi pemula. Motor jangan sampai kelihatan berhenti,” jelas Harlan.
Harus, tetap meluncur. Don M

Tidak ada komentar: